Wanita Selalu Benar atau Pria yang tidak Ekspresif?
Wanita Selalu Benar atau Pria yang tidak Ekspresif?
Dewasa ini aku sudah merasa cukup muak dengan stereotip “wanita selalu benar—wanita tidak pernah salah”, jadi tepatnya wanita tidak pernah salah atau pria yang memang tidak ekspresif? Menyangkut sekarang banyak statement beredar disegala konten media sosial bahwa “laki-laki tidak bercerita—laki-laki tidak menangis.”
Dalam psikologi, stereotip adalah keyakinan yang kaku, terlalu disederhanakan, dan seringkali bias tentang sekelompok orang, digeneralisasi dengan tidak didukung oleh alasan yang masuk akal, dan, begitu seseorang terbiasa dengan pemikiran stereotip, ia mungkin tidak dapat melihat orang lain sebagaimana adanya.
Stereotip bermasalah karena mengabaikan keberagaman pada setiap individu. Stereotip seolah menjadi jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif manusia dalam menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat.
Lambat laun segala konten di media sosial membuat orang-orang berpikir instan, orang-orang semakin memiliki kecenderungan untuk menggeneralisasi secara berlebihan tanpa diferensiasi sehingga menimbulkan bias dan sikap negatif yang dialamatkan kepada suatu individu atau kelompok tertentu.
Banyak orang, terutama pria merasa, sepertinya susah sekali mencari celah ketika beradu argumen dengan wanita, rasanya mereka akan selalu benar. Sebagian pria akan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang sudah biasa. Stigma itu menciptakan alur komunikasi jadi terputus, tidak ada tukar pikiran, tidak ada sesuatu yang harusnya bisa didiskusikan, dan menghasilkan banyak jalan keluar atau pola pemikiran baru. Frasa “wanita selalu benar” membuat pria tak mau berurusan lebih panjang lagi dengan ocehan wanita. Atau memang ia tidak memiliki kemampuan untuk menghadapinya? Terkait hal ini, mungkin wanita memang sangat diuntungkan walaupun banyak juga wanita yang tak menganggap demikian.
Stigma wanita selalu benar tidak bisa digeneralisasi. Ada juga beberapa wanita yang diketahui tidak nyaman bila dianggap selalu benar. Di sisi lain, munculnya anggapan “wanita selalu benar” bisa terjadi karena beragam faktor. Salah satunya adalah intuisi. Mungkin karena wanita kadang intuisinya lebih kuat dibanding pria. Jadi ketika melihat dan menilai suatu hal cenderung lebih benar dibanding pria. Kalau merasa paling benar, tidak semua wanita seperti itu.
Anggapan wanita selalu benar memang sering muncul di ranah percintaan, entah dalam pendekatan, pacaran atau pernikahan. Anggapan “wanita selalu benar” muncul karena hampir semua pria tidak seekspresif wanita.
Wanita terlihat paling benar karena ia lebih ekspresif. Selama ini pria lebih banyak menahan diri, diam, dan tidak ekspresif. Umumnya pria tidak mengekspresikan apa yang dirasakan, tidak mengungkapkan apa yang dia rasakan, beda dengan wanita yang lebih mudah mengungkapkan apa yang dirasakan. Ada perbedaan ekspresi dalam penyaluran emosi di antara keduanya. Ini yang kemudian terlihatnya wanita merasa paling benar.
Apakah eksistensi persona laki-laki hanya seperti sebuah topeng sosial? Yang mengucilkan bagian-bagian esensial dari diri seseorang, memunculkan konflik moral di dalam psike yang ingin menahan diri di satu sisi, tetapi dituntut menegaskan diri di sisi lain. Mereka harus menyangkal perasaan-perasaan yang sesungguhnya agar dapat diterima, atau bahkan dapat bertahan hidup. Mereka berupaya menampilkam diri yang ideal, lebih tepatnya ego ideal mereka, demi adaptasi menciptakan topeng sosial “laki-laki tidak bercerita—laki-laki tidak menangis,” yang kemudian mengucilkan bagian penting dari dirinya.
Pada era ini, gender sebenarnya tidak begitu dimaknai secara kaku di masyarakat, meski mungkin masih ada masyarakat yang jarang menoleransi pria yang menunjukkan sisi feminisnya, sehingga mereka tidak menyadari bahwa pria mampu terhubung dengan sisi dirinya yang lebih lembut, penuh perasaan, ketika menangis, merasakan emosi kuat, atau lebih mengikuti panggilan hati alih-alih kepalanya. Jadi kenapa “laki-laki tidak bercerita?”
Komentar
Posting Komentar