Rekomendasi Rute Perjalanan ke Banda Neira: Jakarta, Cirebon, Surabaya, Banda Neira

Oleh -

Rekomendasi Rute Perjalanan ke Banda Neira: Jakarta, Cirebon, Surabaya, Banda Neira

Hi guys! Buat kalian yang berencana liburan ke Banda Neira tapi masih bingung dengan rute perjalanan, transportasi, estimasi biaya, dan akomodasi, simak tulisan ini sampai habis, ya!

Banda Neira adalah salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Banda, Provinsi Maluku, Indonesia. Kepulauan Banda terdiri dari beberapa pulau kecil yang berada di Laut Banda, bagian timur Indonesia. Pulau ini terkenal dengan sejarahnya sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di masa lalu, terutama pala, yang membuatnya menjadi wilayah yang sangat berharga.

Selain kaya akan sejarah, Banda Neira juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai berpasir putih, terumbu karang yang indah, hingga pemandangan Gunung Api Banda yang menakjubkan. Tidak heran jika pulau ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Seperti kata Sutan Sjahrir dalam kutipan terkenalnya, “Jangan mati sebelum ke Banda Neira.”

Banda Neira hanya bisa diakses melalui transportasi udara dan laut. Jika ingin perjalanan yang lebih cepat, kalian bisa menggunakan pesawat. Namun, harga tiket pesawat domestik di Indonesia seringkali cukup mahal, bahkan bisa lebih tinggi dibandingkan tiket penerbangan ke luar negeri.

Aku punya beberapa rekomendasi rute perjalanan menuju Banda Neira. Ada beberapa pilihan transportasi yang bisa kalian sesuaikan dengan budget dan waktu liburan kalian. Yuk, simak selengkapnya!

Jika kalian berdomisili di Jakarta, berikut adalah pilihan transportasi pertama yang bisa kalian ambil:

1. Pesawat ke Ambon, lalu Kapal atau Pesawat ke Banda Neira


Rute tercepat menuju Banda Neira adalah dengan penerbangan dari Jakarta (Soekarno-Hatta) ke Ambon (Bandara Pattimura). Beberapa maskapai yang melayani rute ini antara lain: Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Citilink, Super Air Jet.

Setelah tiba di Ambon, kalian bisa memilih dua opsi transportasi untuk melanjutkan perjalanan ke Banda Neira:

a. Pesawat Perintis

Dari Ambon, kalian bisa naik pesawat perintis yang dioperasikan oleh Wings Air / Sam Air menuju Bandara Banda Neira. Namun, jadwal penerbangannya terbatas dan sering berubah, jadi pastikan untuk mengecek terlebih dahulu sebelum berangkat.

b. Kapal Laut

Jika ingin opsi yang lebih hemat, kalian bisa naik kapal laut dari Pelabuhan Tulehu atau Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, menuju Banda Neira. Ada beberapa pilihan kapal, seperti:

• Kapal Cepat Express Bahari (waktu tempuh sekitar 6–7 jam)

• Kapal PELNI (waktu tempuh bisa lebih lama, tergantung jadwal, tapi pengalaman pakai Labobar waktu tempuh dari Pelabuhan Ambon ke Pelabuhan Banda Neira sekitar 8 jam)

Untuk harga tiket kapal cepat Express Bahari lebih mahal di banding tiket Kapal PELNI, tidak cocok untuk aku yang modal backpackeran hehe. jadi aku cuma cantumin harga tiket kapal PELNI saja. Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi kalian bisa memilih sesuai dengan budget dan waktu yang tersedia.

Jika kalian berdomisili di Jakarta, memiliki waktu liburan yang panjang, dan ingin perjalanan dengan budget yang lebih hemat, kalian bisa memilih transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Banda Neira. 


2. Kapal Laut dari Jakarta ke Ambon, lalu ke Banda Neira


Opsi ini memang memerlukan waktu tempuh yang lebih lama, tetapi lebih ramah di kantong dibandingkan pesawat. Perjalanan ini bisa kalian tempuh dengan kapal Pelni dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) langsung ke Pelabuhan Banda Neira. Tapi karena keterbatasan tiket, biasa hanya tersedia tiket dari Tanjung Priok menuju Ambon, dan kalian harus pesan tiket lagi dari Ambon menuju ke Banda Neira. 

Beberapa kapal Pelni yang melayani rute ini antara lain: KM Dorolonda dan KM Labobar. 

Perjalanan dengan kapal laut dari Jakarta ke Banda Neira biasanya memakan waktu sekitar 4–5 hari, tergantung cuaca dan jadwal kapal.

Jika kalian berdomisili di Kota atau Kabupaten Cirebon, kalian bisa mengikuti rute perjalanan berdasarkan pengalamanku berikut ini:


3. Kereta dari Tanjung ke Surabaya, lalu Kapal ke Banda Neira

Opsi ini cocok untuk kalian yang ingin perjalanan dengan biaya lebih hemat dan menikmati pengalaman perjalanan darat serta laut. Berdasarkan pengalamanku, setelah tiba di Surabaya, aku harus bermalam terlebih dahulu untuk menunggu jadwal keberangkatan kapal ke Banda Neira keesokan harinya. Karena aku pergi sendirian maka aku memilih untuk reservasi penginapan dalam bentuk cabin, yang sekiranya cukup nyaman untuk beristirahat sebelum memulai perjalanan jauh. Harganya juga sangat terjangkau. Nanti untuk pilihan penginapannya aku bakal review juga. 

Jika kalian memilih rute ini, aku sangat merekomendasikan untuk mencari penginapan yang nyaman dan strategis, terutama yang dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak agar lebih mudah menuju kapal keesokan harinya. Karena dua jam sebelum keberangkatan diusahakan kalian sudah ada di Pelabuhan. 

Oh ya… untuk pemesanan tiket kapal Pelni, kalian bisa memesannya langsung melalui aplikasi PELNI atau situs resminya, dan untuk pemesanan tiket kereta, kalian bisa pesan melalui aplikasi KAI Access . Dengan memesan tiket secara online, kalian bisa mengecek jadwal keberangkatan, harga tiket, serta memilih tempat duduk atau kabin sesuai kebutuhan.

Itulah beberapa rekomendasi transportasi menuju Banda Neira yang aku tahu berdasarkan pengalamanku. Semoga informasi ini membantu kalian yang ingin merencanakan perjalanan ke Banda Neira dengan lebih mudah dan nyaman. Dan tentunya bisa menyesuaikan dengan budget kalian. 

Untuk rute pulang, aku buat di part selanjutnya yaa. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Diri dalam Musik Novo Amor: Spiritual Journey Through New Love

Oleh -
Gambar
Refleksi Diri dalam Musik Novo Amor: Spiritual Journey Through New Love Ada musik yang hanya terdengar, dan ada pula musik yang terasa. Novo Amor—proyek musik dari Ali Lacey—jatuh dalam kategori kedua. Selain musiknya dikenal dengan nuansa dreamy, emosional, dan penuh atmosfer, menurutku lagu-lagunya juga sekadar irama, melainkan ruang sunyi tempat banyak hati yang lelah bisa pulang dan merasa dipeluk. Suara falsettonya yang rapuh, instrumen yang minimalis namun atmosferik, dan lirik-lirik puitisnya menciptakan perjalanan emosional yang mendalam, kadang menyakitkan, tapi penuh kejujuran.  Dalam ulasan ini, aku mencoba menyelami beberapa lagu yang menurutku paling menyentuh—baik dari sisi musikalitas maupun dari pengalaman pribadi tentang kehilangan, cinta, dan pencarian jati diri. Sebagai pendengar yang kadang merasa sendirian dalam perjalanan hidup—dalam kehilangan, cinta, dan pencarian jati diri—lagu-lagu Novo Amor selalu datang tepat waktu.  Berikut ini adalah ula...
Read more »

Rekomendasi Rute Perjalanan dari Banda Neira ke Pulau Jawa

Oleh -
Gambar
Rekomendasi Rute Perjalanan dari Banda Neira ke Pulau Jawa Hai! Kali ini aku mau bahas tentang rute pulang dari Banda Neira menuju beberapa kota seperti Surabaya, Jakarta, atau Cirebon—kalian bisa sesuaikan dengan domisili masing-masing. Untuk rute kepulangan, jalurnya kurang lebih sama seperti saat berangkat. Ada beberapa pilihan transportasi yang bisa kamu coba, tergantung waktu libur dan budget kalian. Mau yang cepat, hemat, atau santai menikmati perjalanan laut, semuanya bisa disesuaikan! Yuk, kita bahas satu per satu opsinya! 1. Rute Perjalanan dari Banda Neira - Surabaya - Cirebon (Menggunakan Kapal PELNI) Jika kalian memiliki banyak waktu liburan dan ingin tetap menggunakan kapal dengan budget hemat, kalian dapat mempertimbangkan untuk kembali menggunakan KM Labobar. Kapal ini akan berputar balik dari pelabuhan akhir Fakfak menuju Jakarta, dengan transit di beberapa pelabuhan, seperti Fakfak (Papua Barat), Kaimana (Papua Barat), Dobo (Aru, Maluku), Tual (Kei, Maluku), Banda ...
Read more »

Melankoli dalam Hening: Menyelami Kenangan Bersama Cigarettes After Sex

Oleh -
Gambar
 Melankoli dalam Hening: Menyelami Kenangan Bersama Cigarettes After Sex Cigarettes After Sex bagiku bukan sekadar band—mereka adalah pengalaman. Dibentuk oleh Greg Gonzalez pada tahun 2008, band asal Amerika ini menghadirkan musik yang tenang, dreamy, dan penuh emosi. Dengan suara khas Greg yang androgini dan lirik-lirik puitis bertema cinta, kerinduan, dan kenangan, lagu-lagu mereka terasa seperti pelukan lembut di tengah malam yang sunyi. Musik mereka minimalis tapi kaya rasa. Setiap lagu seperti membawa aku hanyut dalam kabut emosi, cocok didengarkan saat hujan turun, saat rebahan sambil baca buku, dalam perjalanan panjang, atau ketika menikmati waktu berdua bersama orang yang dicintai. Lagu “Apocalypse” jadi contoh sempurna—lagu yang begitu menyentuh, tenang, tapi sekaligus menghanyutkan. Penggalan liriknya yang paling menyayat bagi aku: “Your touch is made of something Heaven can’t hold a candle to You’re made of something new…” Lagu ini seperti pelan-pelan mem...
Read more »

Apakah ‘Aku Memang Begini’ Sudah Cukup Alasan untuk Tidak Berubah?

Oleh -
Gambar
Apakah ‘Aku Memang Begini’ Sudah Cukup Alasan untuk Tidak Berubah? Pernahkah kita merasa begitu terhubung dengan seseorang karena pengalaman pahit yang sama? Rasanya seperti menemukan cermin; seseorang yang tahu persis bagaimana rasanya terluka di titik yang sama. Dan lalu muncul pertanyaan: apakah rasa senasib itu cukup untuk menjadi alasan menjalin hubungan? Ada yang bilang, luka yang sama bisa menyatukan. Mungkin benar. Tapi apakah kedekatan karena luka bisa jadi fondasi yang kokoh untuk sebuah hubungan? Mungkin iya—jika keduanya mau tumbuh bersama. Tapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Jika luka yang sama hanya menjadi tempat persembunyian dari kenyataan bahwa kita tidak benar-benar saling menyembuhkan? Seringkali, orang yang merasa memiliki luka yang sama justru terburu-buru menyimpulkan bahwa hal itu sudah cukup untuk menyatukan mereka. Padahal, berbagi rasa sakit bukan berarti otomatis kita kompatibel. Proses penyembuhan dan pemahaman diri memerlukan waktu, kesabar...
Read more »

Pesta di Kepala, Tuhan di Pinggir: Membaca Hidup dalam Puisi Jazuli Imam

Oleh -
Gambar
Pesta di Kepala, Tuhan di Pinggir: Membaca Hidup dalam Puisi Jazuli Imam https://i.pinimg.com                                                                                 SESAK                                                                                                             Bukankah pikiranku adalah kemerdekaanku? Tapi kenapa keluarga, kerabat dan saudara bisa menggelar pesta di kepalaku? Bahkan, tanpa mengundangku! “Cinta,” kata Tuhan sambil turut duduk dan memasang ...
Read more »

Mental Health - End The Stigma black magic: Potret Minimnya Literasi Kritis di Tengah Masyarakat Modern

Oleh -
Gambar
Mental Health - End The Stigma black magic : Potret Minimnya Literasi Kritis di Tengah Masyarakat Modern  (Sumber:  Internet ) Di zaman yang katanya serba canggih ini, di mana informasi bisa diakses hanya dengan satu ketukan jari, ternyata masih banyak dari mereka yang memilih percaya pada hal-hal mistis daripada berpikir kritis. Dalam perspektif psikologi, perubahan sikap bukanlah hal yang muncul tiba-tiba tanpa sebab. Ia adalah hasil dari berbagai dinamika internal maupun eksternal yang saling bertaut. Seseorang bisa berubah karena pengalaman traumatis, tekanan emosional yang menumpuk, atau karena proses pembelajaran yang membuka cara pandangnya terhadap dunia. Sayangnya, perubahan seperti ini sering kali tidak dimengerti oleh mereka yang masih terbiasa menilai seseorang dari tampak luarnya saja. Ada banyak alasan mengapa seseorang tiba-tiba menjadi pendiam, menarik diri, atau menunjukkan sikap yang dianggap “berbeda”. Bisa jadi ia sedang mengalami kecemasan yang tak ma...
Read more »